Pada Peringatan Hardiknas 2 Mei 2012, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan mengambil tema “Bangkitnya Generasi Emas Indonesia”
. Tema ini disesuaikan dengan rencana
besar Kemdikbud untuk mempersiapkan generasi emas 100 tahun Indonesia merdeka
(2045).
HARI Pendidikan Nasional
(Hardiknas), 2 Mei, masihkah di-peringati oleh masyarakat Indonesia
dengan penuh semangat? Jika dilihat dan dicatat, Hardiknas sekadar
dirayakan oleh instansi terkait. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sejak awal April 2012, bahkan sudah mempublikasikan tema Hardiknas 2012
dalam jargon: Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Kalimat hiperbolis
yang dimaksudkan memotivasi dunia pendidikan.
Sekretaris Jenderal
Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) 1997-2006, Kofi Annan, dalam
suatu pidato tentang UNESCO di New York (2002), menegaskan sumber
kemiskinan di dunia ini sesungguhnya pada ketidakterdi dikan manusia.
Suatu bangsa yang tidak menomorsatukan aspek pendidikan secara benar,
sama dengan menuju jurang kehancuran dan tetap akan menjadi bangsa
terbelakang.
Jauh sebelum Kofi Annan menyatakan hal itu, Yogyakarta
ada Ki Hadjar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (lahir 2
Mei 1889) telah memiliki tekat membangun bangsa melalui pendidikan. Di
zaman kolonial Belanda, Ki Hadjar telah sensitif memikirkan bangsa agar
semua menikmati pendidikan untuk meningkatkan martabat. Nuraninya
menolak melihat keadaan, yang diizinkan sekolah hanya priyayi dan
keluarga Belanda. Meski RM Soewardi tak ada halangan bersekolah (karena
dari keluarga priyayi).
Hardiknas yang jatuh 2 Mei, sebenarnya otomatis mengenang Ki Hadjar Dewantara sebagai pelopor pendidikan bagi kaum pribumi. Tentu saja, menjadi tonggak refleksi apakah pendidikan di Indonesia saat ini, masih sejalan dengan hakikat pendidikan yang diwariskan Ki Hadjar Dewantara. Yakni pendidikan yang mendayagunakan budi pekerti, kekuatan batin, karakter, intelektualitas dan jasmani anak di-dik. Juga, asah, asih, asuh..
Hardiknas yang jatuh 2 Mei, sebenarnya otomatis mengenang Ki Hadjar Dewantara sebagai pelopor pendidikan bagi kaum pribumi. Tentu saja, menjadi tonggak refleksi apakah pendidikan di Indonesia saat ini, masih sejalan dengan hakikat pendidikan yang diwariskan Ki Hadjar Dewantara. Yakni pendidikan yang mendayagunakan budi pekerti, kekuatan batin, karakter, intelektualitas dan jasmani anak di-dik. Juga, asah, asih, asuh..
Pendidikan di Indonesia saat ini
memang sudah terbuka untuk semua anak bangsa. Program ‘Wajib Belajar’
menjadi bukti pendidikan bagi semua anak bangsa. . Namun kondisi ini
tetap menyisakan pertanyaan besar: apakah sudah menjamin kualitas
karakter anak bangsa, sehingga tumbuh menjadi individu yang bermartabat,
hidup dalam keseimbangan kognisi, afeksi dan perilaku. Bukti konkret
kekhawatiran itu adalah makin banyaknya perilaku korupsi yang merupakan
muara akhir dari proses perilaku tidak jujur.
Inilah yang menjadi tantangan dunia pendidikan saat ini. ‘Generasi Emas’ yang menjadi jargon Hardiknas 2012, hanya akan lahir dengan jika pendidikan signifikan dengan moralitas dan mampu solutif dalam upaya menang berkompetisi dengan kondisi global. Jika tidak mampu, pastilah bangsa kita tetap akan terbelenggu dengan penjajahan baru versi globalisasi yang akan menghancurkan bangsa. Kasus Tenaga Kerja Indonesia yang menjadi korban kekerasan, hendaknya menjadi salah satu hal yang perlu diupayakan antisipasi melalui pendidikan.
Inilah yang menjadi tantangan dunia pendidikan saat ini. ‘Generasi Emas’ yang menjadi jargon Hardiknas 2012, hanya akan lahir dengan jika pendidikan signifikan dengan moralitas dan mampu solutif dalam upaya menang berkompetisi dengan kondisi global. Jika tidak mampu, pastilah bangsa kita tetap akan terbelenggu dengan penjajahan baru versi globalisasi yang akan menghancurkan bangsa. Kasus Tenaga Kerja Indonesia yang menjadi korban kekerasan, hendaknya menjadi salah satu hal yang perlu diupayakan antisipasi melalui pendidikan.
Refleksi pendidikan momentum
Hardiknas, sama dengan revitalisasi hakikat pendidikan itu sendiri.
Yakni mengembalikan pada pemahaman pendidikan sebagai cara terbaik
menjadikan manusia bermartabat dan luhur. Berperilaku cerdas untuk
menjadikan dunia lebih baik. Bukan sebaliknya, merasa ‘terdidik’ jauh
dari perilaku etis. Sehingga menghancurkan kehidupan dan martabat
manusia.
Baca Juga sambutan MENDIKBUD
Sumber :
KR- Online, m-Edukasi., AeR_SmarT
Selamat Hari Pendidikan
Nasional Tahun 2012
clip_image002
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2012
RABU, 2 MEI 2012
Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh,
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,
Hadirin, peserta upacara yang berbahagia,
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Illahi Rabbi,
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua
masih diberi kesempatan, kekuatan, kesehatan dan kecintaan sehingga kita
dapat melaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2012,
dalam keadaan sehat dan penuh semangat.
Melalui peringatan ini, perkenankan saya, atas nama Pemerintah, ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang
bergerak di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya atas
segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam
menumbuhkembangkan dunia pendidikan.
Dalam kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan ‘’Selamat Hari
Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2012”. Semoga segala ikhtiar kita
untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses
pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan
dapat segera terwujud.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Pada peringatan Hari Pendidkan Nasional tahun ini, kita patut bersyukur
karena bidang kebudayaan telah kembali ke “rumah besar” pendidikan
setelah terpisah lebih dari sepuluh tahun. Kementerian ini, terhitung
sejak 20 Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara.
Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan.
Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari
kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang. Yang satu dengan lainnya
memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di
dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya menyertainya.
Sudah tentu tambahan amanah ini jangan diartikan sebagai beban,
melainkan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan dalam pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kita semua telah memahami bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan mobilitas fisik dan nonfisik (termasuk kebudayaan dan
peradaban) semakin tinggi. Mobilitas yang tinggi tersebut memunculkan
dominasi peradaban tertentu, benturan antarperadaban atau terbentuknya
konvergensi peradaban. Dalam kaitan dengan inilah, peran dunia
pendidikan menjadi penting dalam membangun peradaban bangsa yang
didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa.
Tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi
Emas Indonesia. Tema ini sejalan dengan hakikat pendidikan yang telah
ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita, yaitu Ki Hajar
Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai
Hari Pendidikan Nasional.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kita semua harus bersyukur bahwa pada periode tahun 2010 sampai 2035,
bangsa kita dikarunai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya
manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Jika
kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi sejak Indonesia
merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik, populasi
usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut insya Allah akan
menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga .
Di sinilah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk
mewujudkan hal itu menjadi sangat penting. Akan tetapi, sebaliknya,
bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi
(demographic disaster) bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik.
Sudah tentu hal ini tidak kita inginkan.
Pada periode tahun 2010 sampai tahun 2035 kita harus melakukan investasi
besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM)
sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia
merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya
kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan; mulai dari
pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu
perluasan akses tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas
pendidikan, sekalipun kita semua memahami bahwa pendidikan itu adalah
sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan,
keharkatan dan kemartabatan.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Untuk mempersiapkan generasi emas tersebut, telah disiapkan kebijakan
yang sistemiatis, yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara
masif. Untuk itu, mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan
anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar,
penyiapan pendidikan menengah universal (PMU) yang insya Allah akan
dimulai tahun 2013.
Di samping itu, perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan
melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan
memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki
keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik.
Hadirin, peserta upacara yang berbahagia,
Akhirnya, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional
kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan
pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air. Semoga apa yang kita
tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian dari
amal kebajikan.
Kita semua ingat ungkapan bijak, ”Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan
yang kamu miliki meskipun kamu tahu esok akan mati.” dan “Siapa yang
menanam, dia yang akan memetik”. Marilah kita berlomba-lomba menanam
kebaikan. Insya Allah kita dan anak cucu kita akan memperoleh kebaikan
itu. Amin. Terima kasih.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Jakarta, 2 Mei 2012
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad NUH .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/selamat-hari-pendidikan-nasional-tahun.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Selamat Hari Pendidikan
Nasional Tahun 2012
clip_image002
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2012
RABU, 2 MEI 2012
Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh,
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,
Hadirin, peserta upacara yang berbahagia,
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Illahi Rabbi,
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua
masih diberi kesempatan, kekuatan, kesehatan dan kecintaan sehingga kita
dapat melaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2012,
dalam keadaan sehat dan penuh semangat.
Melalui peringatan ini, perkenankan saya, atas nama Pemerintah, ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang
bergerak di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya atas
segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam
menumbuhkembangkan dunia pendidikan.
Dalam kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan ‘’Selamat Hari
Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2012”. Semoga segala ikhtiar kita
untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses
pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan
dapat segera terwujud.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Pada peringatan Hari Pendidkan Nasional tahun ini, kita patut bersyukur
karena bidang kebudayaan telah kembali ke “rumah besar” pendidikan
setelah terpisah lebih dari sepuluh tahun. Kementerian ini, terhitung
sejak 20 Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara.
Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan.
Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari
kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang. Yang satu dengan lainnya
memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di
dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya menyertainya.
Sudah tentu tambahan amanah ini jangan diartikan sebagai beban,
melainkan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan dalam pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kita semua telah memahami bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan mobilitas fisik dan nonfisik (termasuk kebudayaan dan
peradaban) semakin tinggi. Mobilitas yang tinggi tersebut memunculkan
dominasi peradaban tertentu, benturan antarperadaban atau terbentuknya
konvergensi peradaban. Dalam kaitan dengan inilah, peran dunia
pendidikan menjadi penting dalam membangun peradaban bangsa yang
didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa.
Tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi
Emas Indonesia. Tema ini sejalan dengan hakikat pendidikan yang telah
ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita, yaitu Ki Hajar
Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai
Hari Pendidikan Nasional.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kita semua harus bersyukur bahwa pada periode tahun 2010 sampai 2035,
bangsa kita dikarunai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya
manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Jika
kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi sejak Indonesia
merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik, populasi
usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut insya Allah akan
menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga .
Di sinilah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk
mewujudkan hal itu menjadi sangat penting. Akan tetapi, sebaliknya,
bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi
(demographic disaster) bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik.
Sudah tentu hal ini tidak kita inginkan.
Pada periode tahun 2010 sampai tahun 2035 kita harus melakukan investasi
besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM)
sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia
merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya
kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan; mulai dari
pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu
perluasan akses tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas
pendidikan, sekalipun kita semua memahami bahwa pendidikan itu adalah
sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan,
keharkatan dan kemartabatan.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Untuk mempersiapkan generasi emas tersebut, telah disiapkan kebijakan
yang sistemiatis, yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara
masif. Untuk itu, mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan
anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar,
penyiapan pendidikan menengah universal (PMU) yang insya Allah akan
dimulai tahun 2013.
Di samping itu, perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan
melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan
memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki
keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik.
Hadirin, peserta upacara yang berbahagia,
Akhirnya, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional
kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan
pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air. Semoga apa yang kita
tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian dari
amal kebajikan.
Kita semua ingat ungkapan bijak, ”Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan
yang kamu miliki meskipun kamu tahu esok akan mati.” dan “Siapa yang
menanam, dia yang akan memetik”. Marilah kita berlomba-lomba menanam
kebaikan. Insya Allah kita dan anak cucu kita akan memperoleh kebaikan
itu. Amin. Terima kasih.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Jakarta, 2 Mei 2012
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad NUH .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/selamat-hari-pendidikan-nasional-tahun.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Selamat Hari Pendidikan
Nasional Tahun 2012
clip_image002
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PADA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2012
RABU, 2 MEI 2012
Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh,
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,
Hadirin, peserta upacara yang berbahagia,
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Illahi Rabbi,
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua
masih diberi kesempatan, kekuatan, kesehatan dan kecintaan sehingga kita
dapat melaksanakan peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2012,
dalam keadaan sehat dan penuh semangat.
Melalui peringatan ini, perkenankan saya, atas nama Pemerintah, ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah daerah, organisasi yang
bergerak di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya atas
segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam
menumbuhkembangkan dunia pendidikan.
Dalam kesempatan ini pula, saya ingin menyampaikan ‘’Selamat Hari
Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2012”. Semoga segala ikhtiar kita
untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin berkualitas dan akses
pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan semakin terbuka dan
dapat segera terwujud.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Pada peringatan Hari Pendidkan Nasional tahun ini, kita patut bersyukur
karena bidang kebudayaan telah kembali ke “rumah besar” pendidikan
setelah terpisah lebih dari sepuluh tahun. Kementerian ini, terhitung
sejak 20 Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara.
Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan.
Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari
kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang. Yang satu dengan lainnya
memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di
dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya menyertainya.
Sudah tentu tambahan amanah ini jangan diartikan sebagai beban,
melainkan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan dalam pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kita semua telah memahami bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan mobilitas fisik dan nonfisik (termasuk kebudayaan dan
peradaban) semakin tinggi. Mobilitas yang tinggi tersebut memunculkan
dominasi peradaban tertentu, benturan antarperadaban atau terbentuknya
konvergensi peradaban. Dalam kaitan dengan inilah, peran dunia
pendidikan menjadi penting dalam membangun peradaban bangsa yang
didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa.
Tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi
Emas Indonesia. Tema ini sejalan dengan hakikat pendidikan yang telah
ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional kita, yaitu Ki Hajar
Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati hari kelahirannya sebagai
Hari Pendidikan Nasional.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Kita semua harus bersyukur bahwa pada periode tahun 2010 sampai 2035,
bangsa kita dikarunai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa potensi sumber daya
manusia berupa populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa. Jika
kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi sejak Indonesia
merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik, populasi
usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut insya Allah akan
menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga .
Di sinilah peran strategis pembangunan bidang pendidikan untuk
mewujudkan hal itu menjadi sangat penting. Akan tetapi, sebaliknya,
bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi bencana demografi
(demographic disaster) bila kita tidak dapat mengelolanya dengan baik.
Sudah tentu hal ini tidak kita inginkan.
Pada periode tahun 2010 sampai tahun 2035 kita harus melakukan investasi
besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM)
sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia
merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya
kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan; mulai dari
pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu
perluasan akses tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas
pendidikan, sekalipun kita semua memahami bahwa pendidikan itu adalah
sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan,
keharkatan dan kemartabatan.
Hadirin sekalian yang berbahagia,
Untuk mempersiapkan generasi emas tersebut, telah disiapkan kebijakan
yang sistemiatis, yang memungkinkan terjadinya mobilitas vertikal secara
masif. Untuk itu, mulai tahun 2011 telah dilakukan gerakan pendidikan
anak usia dini, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar,
penyiapan pendidikan menengah universal (PMU) yang insya Allah akan
dimulai tahun 2013.
Di samping itu, perluasan akses ke perguruan tinggi juga disiapkan
melalui pendirian perguruan tinggi negeri di daerah perbatasan dan
memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang memiliki
keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik.
Hadirin, peserta upacara yang berbahagia,
Akhirnya, kami mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional
kepada semua pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, penggiat dan
pecinta dunia pendidikan di seluruh tanah air. Semoga apa yang kita
tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama ini, menjadi bagian dari
amal kebajikan.
Kita semua ingat ungkapan bijak, ”Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan
yang kamu miliki meskipun kamu tahu esok akan mati.” dan “Siapa yang
menanam, dia yang akan memetik”. Marilah kita berlomba-lomba menanam
kebaikan. Insya Allah kita dan anak cucu kita akan memperoleh kebaikan
itu. Amin. Terima kasih.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Jakarta, 2 Mei 2012
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad NUH .... Baca Selengkapnya di : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/selamat-hari-pendidikan-nasional-tahun.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar